Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan kembali bicara soal operasi tangkap tangan (OTT). Luhut kembali menegaskan soal negara bermartabat tak ada OTT.
Hal tersebut disampaikan Luhut dalam acara Saratoga Investment Summit 2023 di Jakarta, Kamis (26/1).
"Kalau kita mau, bangsa kita bisa, tidak ada yang tidak bisa, kita ini hebat. Tapi kita harus hati-hati juga tidak boleh jemawa juga, tapi jangan kita merusak diri kita sendiri dari dalam," kata Luhut.
"Saya titip ini tahun politik jangan di-anu, saya omong OTT, padahal OTT kan, manusia itu punya sifat jelek sifat baik, betul kan? genetik, maka ada agama, betul enggak? setelah agama ada peraturan undang-undang, enggak cukup? sekarang ada teknologi," sambungnya.
Luhut mengatakan, dengan teknologi, maka akan bisa terbangun ekosistem yang baik. Hal itu berdampak pada berkurangnya OTT, karena menutup celah korupsi.
"Untuk semua manusia itu dihambat anunya itu, sifat-sifat malingnya itu. Jadi kalau itu dibuat ekosistem yang baik, maka korupsi itu masih kecil. Kalau korupsi kecil maka OTT banyak berkurang, negara yang bermartabat, ada enggak yang OTT?" kata dia.
"Kita sekarang hebat masuk OTT itu, masa kita bangga sama OTT itu, karena kebodohan kita-kita tidak membangun ekosistem yang bagus," sambungnya.
Luhut mengatakan, Presiden Jokowi sudah memerintahkan untuk membangun ekosistem yang bagus. Hal tersebut yang tengah dilakukan oleh pemerintah saat ini.
"Sekarang Anda cek ada enggak yang kepala daerah beberapa bulan terakhir ditangkap OTT karena APBD? coba tolong cek, atau bikin data yang menurun ndak, pasti menurun. Jadi apa yang saya katakan kalo kita mau kita pasti bisa," pungkasnya.
Luhut sudah beberapa kali bicara soal OTT di depan publik. Salah satunya saat memberikan paparan di Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023 secara virtual, Selasa (17/1).
Saat itu, pesan yang disampaikan Luhut senada, bahwa OTT pasti tidak akan terjadi apabila ekosistem melalui digitalisasi baik. Jika hal itu terjadi, tingkat korupsi berkurang.
"Jadi jangan salah mengerti kalau pemerintah atau kami tidak ingin melihat OTT. Bukan karena itu. Kami tidak ingin negara yang begitu hebat di-puja-puji orang masih ada OTT karena ekosistem kita tidak bagus," tegasnya.
"Ekosistem ini yang harus kita perbaiki dengan digitalisasi tadi," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar