Oct 11th 2024, 11:37, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS
Serangan udara Israel di pusat kota Beirut pada Kamis (10/10) malam menewaskan 22 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya.
Dalam insiden tersebut, menurut tiga sumber keamanan, seorang pejabat senior Hizbullah Wafiq Safa berhasil lolos dari upaya pembunuhan yang dilancarkan Israel.
Ketegangan antara Israel dan Hizbullah kembali memanas sejak setahun lalu ketika Hizbullah mendukung Hamas dalam konflik Gaza.
Dalam beberapa minggu terakhir, serangan Israel semakin intensif, menargetkan pinggiran selatan Beirut, Lembah Bekaa, dan wilayah lain yang dikenal sebagai basis Hizbullah. Serangan juga telah menewaskan beberapa pemimpin senior kelompok tersebut.
Safa menjabat sebagai kepala unit penghubung Hizbullah dengan badan keamanan Lebanon. Ia menjadi target serangan pada Kamis malam.
Meski lolos dari upaya pembunuhan, serangan itu menghantam kawasan padat penduduk di pusat Beirut, jauh dari wilayah markas besar Hizbullah yang biasanya menjadi sasaran serangan.
Seiring dengan kematian sejumlah pemimpin Hizbullah, upaya pembunuhan terhadap Safa diduga menandai perluasan target Israel dari yang awalnya hanya fokus pada pemimpin militer.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan 22 orang tewas, termasuk satu keluarga yang terdiri dari delapan orang, dan lebih dari 100 lainnya luka-luka. Banyak dari mereka adalah warga sipil yang telah dievakuasi dari wilayah selatan.
Saksi mata menyebutkan, serangan menghantam dekat sebuah pompa bensin dan menyebabkan kepulan asap tebal hingga kebakaran besar.
Petugas penyelamat terus mencari korban di antara reruntuhan, sementara stasiun televisi Hizbullah, Al-Manar, menayangkan video penyelamatan tersebut.
Hingga kini Israel belum memberikan komentar terkait serangan ini.
Sementara di selatan Lebanon, dua prajurit TNI yang menjadi bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB terluka akibat tembakan tank Israel yang menghantam menara pengawas di markas besar UNIFIL di Ras al-Naqoura.
PBB menyatakan, serangan ini menunjukkan meningkatnya risiko bagi personel mereka di Lebanon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar