Indonesia Corruption Watch (ICW) mengungkap adanya tren penurunan upaya pemberantasan korupsi selama 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi. Mulai dari pelemahan KPK hingga indeks persepsi korupsi (IPK).
"Upaya pemberantasan korupsi di era Presiden Joko Widodo bukannya meningkat, bukannya membaik, sebagaimana yang selalu kita harapkan, kita selalu desak untuk bisa terjadi. Tapi justru yang terjadi adalah penurunan dan juga upaya pelemahan," kata Staf Divisi Korupsi Politik ICW, Seira Tamara, dalam jumpa pers, Jumat (18/10).
Seira menjelaskan, hal ini terlihat dari indeks persepsi korupsi yang tidak menunjukkan adanya langkah perbaikan. Ditambah, adanya pelemahan KPK dengan merevisi Undang-undang KPK.
"Sehingga dari melihat hal ini saja kita bisa mengambil kesimpulan bahwa janji atas pemberantasan korupsi yang lebih baik oleh presiden Joko Widodo itu tidak terbukti, tidak pernah dilaksanakan secara baik dan serius," ujar dia.
Karenanya, Seira menilai, perlu kerja keras dari pemerintahan selanjutnya, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk memperbaiki pemberantasan korupsi. Namun, jalan mereka dalam mengatasi ini juga tak mudah.
Seira menyebut, susunan kabinet yang akan bertugas dalam pemerintahan Prabowo-Gibran pun sarat akan konflik kepentingan.
"Apalagi juga kita 2 hari ini sudah pemberitaan yang malang melintang semuanya mengenai tokoh-tokoh dan nama-nama terkenal yang sedang dipanggil begitu ya. Dan diisukan akan dilantik menjadi menteri dan wakil menteri dari berbagai kalangan dan sedang melakukan proses penataran selama 2 hari," papar Seira.
"Kita lihat meskipun presiden baru nanti, yaitu Prabowo juga sempat menyampaikan akan melakukan tindakan tegas terhadap pemberantasan korupsi akan mengejar koruptor sampai di mana pun mereka berada. Tapi sekali lagi, kita bisa lihat bahwa janji ya, janji saja," sambung dia.
Dengan demikian, Seira pesimistis terkait memperbaiki upaya pemberantasan korupsi ke depan.
"Kita ketika mendapatkan pemerintahan yang baru biasanya punya semangat baru, punya awal dan harapan yang baru, tapi kali ini justru bukan harapan baru yang ada, ya masalah baru dan mungkin duplikasi masalah yang sudah ada sebelumnya," pungkas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar