Calon Gubernur Jakarta nomor urut tiga, Pramono Anung, bertemu dengan jajaran MUI Jakarta di Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara, pada Jumat (11/10). Pada Pram, ketua MUI Jakarta KH Muhammad Faiz berharap Jakarta tak seperti rumah sakit.
"Harapan kita ke depan, Jakarta tidak seperti rumah sakit, bangunannya indah tetapi isinya orang sakit," kata Gus Faiz di lokasi.
Gus Faiz menuturkan, calon pemimpin Jakarta harus membangun jiwa Jakarta dan badan Jakarta. Maka, secara spiritual dan rohani, MUI Jakarta harus dilibatkan.
"Calon pemimpin di Jakarta agar ke depan pembangunan di Jakarta itu selaras dengan Indonesia Raya: Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya," tuturnya.
"Tentu aspek kejiwaan yang bersifat spiritual dan rohani menjadi tanggung jawab majelis ulama untuk disampaikan kepada calon pemimpin di Jakarta," sambungnya.
Kata Pramono
Pramono pun mengaku ingin menjadi MUI Jakarta sebagai mitra strategis Pemda Jakarta bila nanti terpilih menjadi gubernur Jakarta.
"Kalau saya mendapatkan amanah sebagai Gubernur Jakarta, maka yang namanya Majelis Ulama Indonesia Jakarta itu menjadi mitra strategis atau partner strategis untuk pemerintah," tuturnya.
Tujuannya, menurut Pram, MUI Jakarta dapat membantunya membangun aspek-aspek yang berkaitan dengan keagamaan di Jakarta.
"Supaya di dalam memajukan Jakarta, aspek-aspek yang berkaitan dengan keagamaan, yang namanya Majelis Ulama Indonesia Jakarta itu terlibat secara langsung," sambungnya.
Diskusi 1 Jam
Pramono berdiskusi bersama MUI Jakarta selama kurang lebih satu jam. Diskusi ini berjalan tertutup.
Walau bertemu dengan Pram pagi hari ini, Gus Faiz mengaku tidak terlibat dalam mendukung atau memenangkan Pram. Ia pastikan MUI Jakarta hanya menyampaikan pesan.
"Tentu Majelis Ulama Indonesia itu bukan lembaga politik yang kita tidak terkait dengan dukung mendukung secara personal tetapi MUI sebagai wadah dari ulama dan zu'ama itu perlu selalu membuka komunikasi kepada calon pemimpin," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar