Search This Blog

Berapa Berat Beban Maksimal yang Bisa Diangkat Manusia?

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Berapa Berat Beban Maksimal yang Bisa Diangkat Manusia?
Aug 4th 2024, 16:28, by Habib Allbi Ferdian, kumparanSAINS

Lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah melakukan angkatan pada final angkat besi nomor 73 Kg putra SEA Games 2021 Vietnam di Hanoi Sports Training and Competition Center, Hanoi, Vietnam, Sabtu (21/5/2022).  Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
Lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah melakukan angkatan pada final angkat besi nomor 73 Kg putra SEA Games 2021 Vietnam di Hanoi Sports Training and Competition Center, Hanoi, Vietnam, Sabtu (21/5/2022). Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO

Dunia pernah dibuat kagum saat atlet angkat besi asal Inggris, Eddie Hall, mengangkat beban seberat 500 kilogram di Kejuaran Angkat Beban Dunia pada 2016. Hall menjadi manusia pertama yang berhasil memecahkan batasan angkat beban seberat setengah ton.

Namun rekor Hall tidak bertahan lama. Pada 2020, atlet dari Islandia, Hafþór Júlíus Björnsson, berhasil mengangkat beban seberat 501 kilogram, hanya terpaut 1 kilogram lebih berat dari rekor Hall.

Sementara itu, rekor terberat dipegang oleh pria asal Kanada, Gregg Ernst. Dia sukses mengangkat dua mobil yang di dalamnya ada pengemudi dengan total berat mencapai 2.422 kilogram pada 1993 lalu.

Prestasi luar biasa yang dicatat oleh para pria kekar ini menimbulkan pertanyaan tentang: Berapa beban maksimal yang bisa diangkat manusia?

Menurut para ahli, kemungkinan besar atlet angkat beban masih bekerja di bawah kapasitas maksimum otot mereka, dan tidak jelas berapa batas kekuatan manusia. Sebab, sulit untuk mengukur kapasitas maksimal seseorang.

Bradley Schoenfeld, seorang profesor ilmu olahraga di Lehman College, mengatakan kekuatan otot dapat diukur menggunakan mesin elektromiografi (EMG). EMG bekerja dengan merekam aktivitas listrik yang dihasilkan dalam otot, baik oleh sel saraf maupun oleh kontraksi serat otot. Tes EMG ini hanya bisa dilakukan di laboratorium dan tes hanya memantau kumpulan otot yang terpusat sehingga tidak bisa menilai kapasitas otot seseorang secara keseluruhan.

"Sulit untuk menentukan batas itu," ujar E. Todd Schroeder, profesor terapi fisik klinis di University of Southern California yang mempelajari bagaimana kekuatan dan massa otot dapat ditingkatkan pada orang dewasa.

Satu-satunya cara buat menentukan kapasitas otot manusia adalah melalui latihan yang dilakukan secara terus menerus, dengan membuat rekor baru dan kemudian melihat apakah seseorang dapat mengalahkan rekor yang sudah dibuat.

Atlet angkat berat Indonesia Ni Nengah Widiasih bersiap mengangkat beban pada kelas 45 kilogram wanita ASEAN Para Games 2022 di Hotel Paragon, Solo, Jawa Tengah, Senin (1/8/2022). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Atlet angkat berat Indonesia Ni Nengah Widiasih bersiap mengangkat beban pada kelas 45 kilogram wanita ASEAN Para Games 2022 di Hotel Paragon, Solo, Jawa Tengah, Senin (1/8/2022). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Secara fisik, kapasitas seseorang untuk mengangkat beban bergantung pada aktin dan miosin, dua protein yang memungkinkan otot berkontraksi. Protein ini tersusun dalam berbagai jenis serat otot, termasuk "fast-twitch" dan "slow-twitch". Massa otot seseorang dan rasio serat-serat ini bergantung pada pola latihannya, serta faktor biologis seperti genetik dan jenis kelamin. Secara umum, semakin besar massa otot seseorang, semakin besar pula tenaga yang dapat dihasilkan.

Atlet angkat besi profesional memacu dirinya hingga batas maksimal dengan terus meningkatkan massa otot mereka. Namun terkadang, menurut Schroeder, meningkatkan massa otot saja tidak cukup. Paradoksnya, orang dengan massa tubuh lebih rendah kadang mampu mengangkat beban lebih berat daripada orang dengan massa tubuh lebih sedikit.

Salah satu faktor yang harus diatasi oleh atlet angkat beban adalah "inhibisi neuromuskular" yang membatasi kekuatan kontraksi otot untuk membantu mencegah cedera. Penelitian menemukan bahwa pembatasan ini dapat ditingkatkan dengan latihan ketahanan.

Bagian lain dari teka-teki ini adalah, selain latihan fisik, atlet angkat beban harus mengatasi hambatan mental untuk mengangkat beban yang semakin berat. Atlet angkat beban terbaik adalah mereka yang dapat mengatasi mentalnya dan menempatkan dirinya dalam kondisi mental yang baik untuk mengerahkan semua serat otot mereka.

"Jika saya mencoba mengangkat beban seberat maksimal yang saya mampu, katakanlah 90 kilogram, dan kemudian saya mampu mencapai kondisi di mana hambatan saraf itu hilang, saya mungkin mampu mengangkat beban seberat 136 kg," kata Schroeder.

Efek ini dibuktikan dalam sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan di jurnal Impulse. Para peneliti mencoba menentukan apakah visualisasi positif–sebuah teknik melibatkan latihan mental untuk hasil positif– memengaruhi latihan kekuatan.

Mereka merekrut 133 atlet mahasiswa di sebuah universitas dan membaginya menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diminta untuk membayangkan dirinya mengangkat 110 persen dari kapasitas kemampuan angkat beban setidaknya selama lima menit sehari sambil mendengarkan musik yang memotivasi. Kelompok kedua tidak melakukannya.

Setelah tiga minggu, para atlet bersiap untuk melakukan uji coba kekuatan di laboratorium. Mereka yang berlatih visualisasi positif bisa meningkatkan kapasitas kekuatan angkat beban setidaknya 4,5 hingga 6,8 kilogram. Sementara mereka yang berada dalam kelompok yang tidak berlatih visualisasi positif mengalami peningkatan angkat beban rata-rata hanya 2,2 kilogram.

"Sampai batas tertentu, Anda dapat mengangkat beban lebih berat dari yang Anda kira jika Anda berpikir positif. Seseorang terlihat menjadi sedikit lebih kuat dan tampil sedikit lebih baik," kata Schoenfeld.

Dalam dunia angkat beban, hal ini bisa dilakukan oleh atlet yang berulang kali memecahkan rekor mereka sendiri dalam sebuah kompetisi.

Media files:
0180e55dfc97d1772151211b0e3a830a.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar