Dirjen Imigrasi Kemenkumham, Silmy Karim, menyatakan pihaknya tak akan memakai lagi data yang sudah diserang ransomware. Hal ini disampaikan Silmy dalam konferensi pers terkait Upaya Pemulihan Pelayanan Keimigrasian, dampak Server PDN Kominfo Down di Penang Bistro, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (28/6).
"Ini ibaratnya sebuah mal. Imigrasi, kemudian LKPP, Pemda, itu menjadi tenant di dalam mal tersebut. Mal-nya ini di hijack, dibajak, dikunci," ujar Silmy.
Silmy menganalogikan, serangan ke PDN ibarat mal yang dikunci. Sementara barang-barang milik Imigrasi ibarat kursi yang tertinggal di dalam mal tersebut.
"Nah, mengenai teknis apakah data itu diambil atau sempat diambil atau tidak? Itu tanya ke pemilik mal PDN, yaitu Kominfo. Saya tidak bisa jawab itu," ucap Silmy.
"Tetapi kalau pertanyaannya apakah Imigrasi bisa masuk melihat toko kita di dalam? Tidak bisa. Jadi apakah data tersebut bisa digunakan lagi? Sampai hari ini tidak bisa. Dan kalau bisa pun ada risikonya," sambungnya.
Oleh karena itu, Imigrasi tak akan kembali memakai data yang sudah diserang ransomware. Apabila digunakan kembali, lanjut dia, saja data tersebut masih membawa ransomware di tempat data yang baru.
"Saya lebih pilih tidak memakai. Bagaimana kalau misalnya barang-barang kita di dalam mal tersebut sudah dikontaminasi? Pas lagi saya ambil, itu malah bisa nularin ke yang masih bersih. Ini kan saya pindah mal," ungkap Silmy.
"Nah, kalau saya ambil yang sudah terkontaminasi, pindah ke sini, nanti malah nyebar ke yang di sini. Jadi saya tidak pakai. Sudah, selesai. Kan belum tentu bisa juga," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar