Jan 25th 2024, 22:15, by Mirsan Simamora, kumparanNEWS
Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, menilai pernyataan Presiden Jokowi soal presiden boleh memihak dan berkampanye tidak bisa disamakan dengan peristiwa yang terjadi di Pilpres Amerika Serikat 2016.
Saat itu, Presiden Barack Obama berkampanye untuk rekan satu partainya di Partai Demokrat yakni Hillary Clinton melawan Donald Trump yang diusung Partai Republik.
"Dibandingkan dengan negara lain, kayak misalnya Obama yang berkampanye untuk Hillary, titik bedanya satu sih, Obama normal-normal saja, dia tetap Demokrat mendukung Hillary yang Demokrat," kata Andi di Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Kamis (25/1).
Menurutnya, hal berbeda terjadi dengan Jokowi. Sebab, dalam pilpres 2024, Jokowi justru lebih mendukung calon yang bukan berasal dari PDIP partai yang menaunginya selama ini.
"Yang kejadian di Indonesia adalah 'Obama' tiba-tiba memutuskan mendukung 'Trump' dan lebih parah lagi 'Obama' kemudian mengusung dua anaknya, Malia dan Sasha, satu sebagai cawapres, satu sebagai Ketua Umum," ucap eks Kepala Lemhannas itu.
"Dan Malia yang hari ini usianya 25 tahun belum memenuhi syarat, diutak-atik regulasinya, terjadi pelanggaran etik, sehingga bisa dinominasikan. Bedanya itu saja sebetulnya," sambungnya.
Andi pun mengaku pernah menggambarkan kondisi politik Indonesia ke media asing. Dan mereka mengaku terkejut dengan kondisi yang ada.
"Saya pernah ditanya oleh wartawan di Amerika Serikat, bagaimana menggambarkan situasi demokrasi di Indonesia, ya saya mengatakan ke mereka, di Indonesia yang terjadi Obama mendukung Trump, kaget semua orang dan alasannya enggak tahu kenapa itu terjadi," tandas Andi.
Sebelumnya, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, menegaskan pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut presiden boleh berkampanye tidak ada masalah.
Dia pun mencontohkan beberapa presiden yang berkampanye meskipun masih menjabat. Mulai dari Megawati Soekarnoputri, SBY hingga eks Presiden Amerika Serikat Barrack Obama.
"Obama tahun 2016 mendukung Hillary Clinton berkampanye untuk Hillary Clinton ketika melawan Donald Trump yang Donald Trump menang itu kan, jadi ini praktik yang enggak ada masalah," terang dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar