Dec 28th 2023, 10:09, by zamachsyari chawarazmi, kumparanNEWS
Ketua DPP PKS, Al Muzammil Yusuf, menilai ada faktor Anies Effect yang membuat elektabilitas partainya melesat dalam survei yang dirilis oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada Rabu (27/12).
"[Anies Effect terasa] Ya wajar karena memang Gubernur DKI Anies sejak 2016 memang sudah terasosiasi dengan PKS," kata Al Muzammil, Kamis (28/12).
Selain itu, Al Muzammil menyebut bahwa PKS selalu konsisten mendukung eks Gubernur DKI Jakarta itu sejak dia ikut Pilgub DKI Jakarta hingga Pilpres 2024.
"PKS konsisten dukung Anies sejak Pilgub Jakarta dan sejak awal pencapresan Anies belum mendapat perahu penuh," ucapnya.
Di sisi lain, anggota Komisi I DPR RI itu juga menjelaskan faktor lain naiknya elektabilitas PKS. Yakni, karena partainya selalu konsisten dalam beroposisi.
"PKS konsisten dalam oposisi," katanya.
Selain itu, suara dan sikap PKS juga lantang di DPR terkait penolakan saat pengambilan keputusan RUU omnibus law dan RUU IKN dan RUU Kesehatan yang menghapuskan mandatory spending (keharusan minimal dana) 5 persen dari APBN.
"Juga yang barusan dibahas Perubahan RUU Daerah Khusus Jakarta usulan DPR yang menyebutkan bahwa Gubernur Jakarta ditunjuk oleh Presiden," Al Muzammil.
Survei CSIS
CSIS merilis survei elektabilitas partai politik peserta pemilu. PKS menempel ketat Golkar dan diprediksi mampu lampaui PKB.
Dalam survei yang digelar pada 13-18 Desember 2023, Golkar (11,9%), PKS (11,8%), dan PKB (9,2%). Sementara mitra PKS dalam koalisi AMIN yakni NasDem (8,4%). Selain itu, untuk PAN (5,2%), dan Demokrat (4,8%).
Survei CSIS dilakukan pda 13-18 Desember 2023. Total ada 1.300 responden berasal dari 34 provinsi.
Proses wawancara menggunakan wawancara tetap muka menggunakan kuesioner oleh emulator yang sudah terlatih. Margin of eror sebesar 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar