Search This Blog

Wajib Tahu, Moms! Ini Mitos Seputar Seks dan Kehamilan

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Wajib Tahu, Moms! Ini Mitos Seputar Seks dan Kehamilan
Sep 28th 2023, 19:15, by Eka Nurjanah, kumparanMOM

Wajib Tahu, Moms! Ini Mitos Seputar Seks dan Kehamilan. Foto: Shutterstock
Wajib Tahu, Moms! Ini Mitos Seputar Seks dan Kehamilan. Foto: Shutterstock

Ada banyak mitos yang beredar di masyarakat terkait seks dan kehamilan. Salah satunya adalah apakah menelan sperma bisa menyebabkan kehamilan.

Jawabannya tentu tidak, Moms. Bagaimana jika menelan sperma setelah berhubungan seks? Nah, ini merupakan kasus yang berbeda. Bisa saja Anda hamil setelah melakukan hal itu, tapi bukan karena menelan sperma, melainkan karena berhubungan seks.

Dikutip dari Medical News Today, kehamilan hanya bisa terjadi jika sperma bersentuhan dengan sel telur. Artinya, menelan air mani tidak akan menyebabkan kehamilan.

Apa Alasannya?

Sistem pencernaan manusia tidak terhubung dengan sistem reproduksi. Sperma yang tertelan tidak dapat masuk ke dalam vagina, rahim atau organ reproduksi lainnya yang memungkinkan sperma membuahi sel telur.

Sperma yang tertelan akan masuk ke dalam jalur pencernaan, yakni jalan yang sama dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang. Jalur ini tidak memberikan jalan menuju organ reproduksi dan tidak akan mengakibatkan kehamilan.

Perempuan hanya bisa hamil dari kontak penis-vagina ketika sperma masuk ke dalam vagina atau organ reproduksi lainnya.

Bagaimana Anda bisa hamil?

Air mani yang sehat mengandung jutaan sperma. Sperma merupakan sel reproduksi kecil yang dapat berenang menuju sel telur. Jika sperma membuahi sel telur, sel telur tersebut kemudian bergerak menuju rahim untuk mencoba menanamkan dirinya di lapisan rahim. Proses ini, yang disebut implantasi alias proses kehamilan awal.

Tidak semua upaya implantasi berhasil. Agar menghasilkan kehamilan, sperma harus membuahi sel telur dan sel telur harus ditanamkan di dalam rahim.

Kontak seksual harus dilakukan sekitar waktu ovulasi jika ingin menghasilkan kehamilan. Meskipun perempuan dapat berovulasi kapan saja selama siklusnya, ovulasi biasanya terjadi di sekitar titik tengah. Wanita dengan siklus teratur biasanya dapat menentukan ovulasi dengan melakukan tes ovulasi, menggunakan metode penghitungan, dan mencari tanda-tanda kesuburan.

Melakukan seks oral dan menelan air mani dapat meningkatkan risiko infeksi tertentu, seperti IMS. Namun dalam keadaan normal tidak akan menyebabkan kehamilan.

Lantas, bagaimana berhubungan seks untuk mencegah kehamilan?

Tidak ada seks yang benar-benar dapat mencegah kehamilan, Moms. Anda dan suami dapat mengurangi kemungkinan kehamilan dan infeksi dengan menggunakan metode penghalang, seperti kondom, serta metode cadangan, seperti alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) atau alat kontrasepsi hormonal.

Kontak apa pun antara penis dan vagina dapat menyebabkan kehamilan, namun strategi tertentu dapat mengurangi risikonya. Berikut yang bisa dilakukan.

- Memantau tanda-tanda kesuburan

Ini dapat membantu orang menentukan waktu kemungkinan terjadinya ovulasi dan menghindari hubungan seks pada masa subur. Anda mungkin sedang dalam masa subur jika cairan serviksnya kental dan encer, hasil tes ovulasinya positif dan mendekati pertengahan siklus.

- Melacak periode menstruasi

Jika menstruasi teratur, seorang wanita biasanya tidak subur selama, tepat sebelum, dan setelah menstruasi. Anda bisa gunakan aplikasi untuk melacak menstruasi dan memantau kesuburan.

- Menggunakan metode pengendalian kelahiran

Kondom, pil KB, dan IUD dapat mencegah kehamilan jika penggunaannya benar. Beberapa orang juga menggunakan metode cadangan, seperti menggunakan kondom yang mengandung spermisida.

Mitos lain tentang kehamilan dan seks

Beberapa kesalahpahaman umum lainnya mengenai kesehatan seksual mungkin termasuk:

- Bisakah membersihkan vagina setelah berhubungan seks untuk mencegah kehamilan?

Tidak. Tidak ada cara yang terbukti secara ilmiah untuk mengeluarkan air mani setelah masuk ke dalam vagina.

- Apakah berdiri selama atau setelah berhubungan seks mencegah kehamilan?

Tidak. Tidak ada cara yang terbukti untuk mengeluarkan air mani setelah memasuki vagina, dan gravitasi tidak menghalangi sperma untuk membuahi sel telur. Para ilmuwan juga belum membuktikan bahwa posisi tertentu saat berhubungan seks meningkatkan kemungkinan kehamilan.

- Apakah lebih baik menggunakan dua kondom sekaligus, dibandingkan satu?

Tidak. Menggunakan dua kondom sekaligus memberikan perlindungan yang lebih sedikit karena dapat menimbulkan gesekan yang melemahkan bahannya. Akibatnya, kondom lebih mudah rusak, yang dapat mengakibatkan kehamilan tidak direncanakan atau infeksi menular seksual (IMS).

- Bisakah masturbasi sebelum berhubungan seks mencegah kehamilan?

Tidak. Menurut Planned Parenthood, masturbasi tidak menurunkan jumlah sperma. Oleh karena itu, ini bukanlah cara yang efektif untuk mencegah kehamilan.

- Apakah pil KB langsung bekerja efektif?

Tidak. Diperlukan waktu hingga 7 hari setelah seorang wanita mulai meminum pil KB hingga pil tersebut efektif. Masyarakat tetap harus menggunakan metode kontrasepsi cadangan, seperti kondom, karena metode ini tidak hanya mencegah kehamilan tetapi juga melindungi terhadap IMS ya, Moms.

Media files:
y9a0eheslepssk9o5ley.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar