Sep 19th 2023, 08:38, by Sena Pratama, kumparanOTO
Informasi mengenai paket modifikasi hedon dari GR Performance Parts untuk Toyota Agya menjadi berita populer kumparanOTO, Senin (18/9).
Kemudian soal pernyataan Luhut yang meminta Wuling untuk membuat mobil listrik di bawah RP 200 juta, serta BASF dan Nanotech Energy siap garap baterai kendaraan listrik daur ulang.
Selengkapnya rangkuman berita populer kumparanOTO.
Upgrade Toyota Agya GR Sport Makin Hedon, Modal Rp 103 Juta Dapat Apa Saja?
Toyota Agya GR Sport jadi salah satu model yang mendapat sentuhan DNA motorsport Gazoo Racing. Ia ditempatkan sebagai pilihan buat cari sensasi berbeda dibanding varian reguler seperti G atau E.
Pabrikan melakukan peningkatan pada bagian bobot kemudi, utamanya pada power steering dan steering gear. Kemudian pada kaki-kaki, komponen shock absorber dan coil spring juga berbeda dibanding varian regulernya.
Namun, bagaimana jika Agya GR Sport disematkan parts atau komponen resmi racikan Gazoo Racing dari GR Garage Indonesia? Kebetulan kami menjumpai salah satu unitnya dan mencobanya langsung di Sirkuit Ancol Jakarta.
Luhut Minta Wuling Bikin Mobil Listrik Seharga LCGC
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, menyinggung jenama asal China, Wuling untuk menghadirkan mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau.
"Wuling saya tekan, bisa enggak (membuat mobil listrik) yang di bawah 200 (Rp 200 juta). Mereka lagi mengerjakan ini sekarang," terang Luhut saat acara Seminar Nasional IKAXA 2023 di Jakarta belum lama ini.
Bila di bawah Rp 200 juta, artinya harga tersebut setara dengan mobil-mobil yang masuk program low cost green car atau LCGC. Saat ini, produk termahalnya jatuh kepada Honda Brio Satya E CVT yang dijual Rp 193,9 juta dan termurah Daihatsu Ayla 1.0 M Rp 134 juta.
BASF dan Nanotech Energy Siap Garap Baterai Mobil Listrik Daur Ulang di AS
Sejumlah perusahaan baterai mulai merespons kebijakan pemerintah Amerika Serikat soal daur ulang baterai mobil listrik, sebagai upaya mengurangi ketergantungan dari China.
Terbaru, ada BASF, perusahaan dengan spesialisasi produksi material baterai mengumumkan telah menjalin kemitraan bersama Nanotech Energy, yang membuat produk energi berbasis graphene (grafena).
Keduanya berkolaborasi memproduksi baterai lithium ion dari material daur ulang, utamanya untuk kendaraan yang diproduksi di Amerika Utara --di mana kebijakan daur ulang baterai difokuskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar