Jul 2nd 2023, 11:09, by Salmah Muslimah, kumparanNEWS
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi dalang sejumlah kasus kekerasan di Papua, khususnya daerah pegunungan.
Polda Papua mengungkap sejumlah data bahwa dalam 6 bulan terakhir atau pada semester pertama di 2023, telah terjadi 75 kasus kekerasan yang dilakukan KKB.
Korban jiwa dari aksi KKB pada semester pertama mencapai 17 orang. Enam orang dari TNI, satu orang dari Polri, dan 10 orang adalah masyarakat sipil.
Selain itu, satu anggota KKB juga disebut meninggal dunia. Sedangkan korban luka dari aksi KKB mencapai 26 orang, terdiri dari aparat keamanan dan masyarakat sipil.
Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D Fakhiri menyebutkan, pihaknya akan memaksimalkan pendekatan-pendekatan di enam wilayah pegunungan yang dinilai rawan gangguan KKB.
Mathius menilai saat ini gangguan keamanan mulai perlahan turun. Untuk itu ia mengharapkan ada penurunan tindakan kekerasan pada semester dua nanti.
"Kalau kita lihat pasca-DOB, gangguan keamanan ini turun sehingga mulai Juli ini harapannya akan semakin baik. Saya berharap daerah otonom yang baru melalui pemerintahnya dapat mendorong pendekatan, kami juga akan ambil langkah-langkah persuasif," kata Mathius, Sabtu (1/7).
Untuk menjamin keamanan, Polda Papua juga meningkatkan penguatan personel di lapangan terbang dan bandara yang sekiranya rawan gangguan aksi KKB.
"Di Bioga, Yahukimo dan lainnya kita kuatkan semua, kita tidak mau mereka mengganggu pelayanan di distrik–distrik dan tentu menghambat distribusi bahan pangan ke masyarakat," ujarnya.
Untuk menghindari timbulnya korban, Polda Papua meminta masyarakat di beberapa distrik yang rawan menjadi korban KKB terutama pimpinan Egianus Kogoya, agar mengungsikan diri ke Kenyam atau daerah lain yang tentu difasilitasi Polisi.
Ia juga meminta masyarakat tak beraktivitas di wilayah yang jauh dari pantauan aparat keamanan.
"Supaya mereka tidak merasa takut. Dan tidak ada pemikiran dari kami Polri dan TNI yang melakukan langkah penegakan hukum yang tidak terukur, kami akan memperhitungkan dengan baik, apa bila langkah kami mengancam masyarakat sipil," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar