Dec 8th 2022, 11:59, by Gitario Vista Inasis, kumparanTRAVEL
Saat naik pesawat, traveler tentu tahu kita diharuskan menyalakan mode pesawat atau airplane mode selama penerbangan. Selain demi keselamatan penumpang, mematikan perangkat elektronik atau jaringan selular dilakukan agar tak mengganggu penerbangan.
Meski demikian, di waktu yang akan datang, travelernantinya bisa tak perlu menyalakan mode pesawat atau mematikan perangkat selular mereka. Kok bisa, ya?
Ini dikarenakan negara-negara Uni Eropa bakal menyematkan teknologi 5G di pesawat-pesawat mereka.
Dilansir Daily Star, nantinya jika terealisasi, penumpang akan tetap terkoneksi dengan internet, bahkan melakukan panggilan telepon sekalipun. Jaringan 5G ini kabarnya akan bisa digunakan pada musim panas 2023 mendatang.
Pada akhir November lalu, negara-negara Uni Eropa mengumumkan bahwa maskapai penerbangan akan diizinkan untuk menggunakan teknologi 5G di setiap penerbangan mereka.
Berbeda dari jaringan sebelumnya, teknologi 5G sendiri disebut bisa tetap digunakan saat berada di udara, karena memakai frekuensi radio nirkabel.
Menariknya, teknologi ini sebelumnya juga telah digunakan di Inggris di mana penggunanya tetap bisa terhubung dengan internet dan juga jaringan selular.
Hal ini pun membuat mode pesawat tidak lagi diperlukan saat kamu melakukan penerbangan ke negara-negara Uni Eropa.
Teknologi 5G di Pesawat
Jika aturan tersebut disahkan, nantinya para penumpang tak perlu mengaktifkan mode pesawat selama penerbangan. Adapun, maskapai memiliki waktu enam bulan hingga 30 Juni 2023 untuk mempersiapkan jaringan 5G tersebut.
Menurut Lonely Planet, Picocell, salah satu operator telekomunikasi yang menyediakan jaringan 5G ini menyebut bahwa teknologi 5G disebut tak akan mengganggu penerbangan. Sebab, menurutnya jaringan 5G tersebut akan menghubungkan pesawat dengan jaringan mobile yang ada di darat melalui satelit.
Saat teknologi ini terpasang, penumpang akan dapat menggunakan data seluler di ponsel mereka.
Kamu bisa mengobrol dengan keluarga, streaming video di YouTube atau TikTok, membaca berita, dan lain sebagainya. Walau demikian, belum diketahui apakah layanan 5G tersebut akan diberikan cuma-cuma oleh pihak maskapai.
Sebab, sebagaimana diketahui, fasilitas Wi-Fi di pesawat merupakan layanan berbayar. Maskapai British Airways misalnya, mematok harga mulai dari 1,99 euro atau Rp 37 ribuan, itu pun per menit atau per jam.
Sebelum jaringan 5G diperkenalkan, traveler diwajibkan untuk mematikan seluruh jaringan seluler penerbangan mereka saat penerbangan langsung. Hal ini membuat traveler tak bisa terhubung dengan orang-orang terkasih selama penerbangan.
Jaringan 5G diharapkan jadi gebrakan baru dalam industri penerbangan dan diharapkan jadi jawaban era baru telekomunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar