Search This Blog

Iran Tak Ingin Perang, tapi Siap Pertahankan Kedaulatan dari Ancaman Israel

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Iran Tak Ingin Perang, tapi Siap Pertahankan Kedaulatan dari Ancaman Israel
Oct 11th 2024, 15:55, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS

Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Timur Tengah termasuk serangan Iran baru-baru ini terhadap Israel di markas besar PBB di New York City, Kamis (14/4/2024) Foto: CHARLY TRIBALLEAU / AFP
Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Timur Tengah termasuk serangan Iran baru-baru ini terhadap Israel di markas besar PBB di New York City, Kamis (14/4/2024) Foto: CHARLY TRIBALLEAU / AFP

Iran menegaskan kesiapan penuh untuk mempertahankan kedaulatan negara dari ancaman serangan Israel. Pernyataan ini muncul setelah Israel mengancam akan melakukan serangan balasan atas peluncuran sekitar 200 rudal Iran pada 1 Oktober lalu.

Rudal tersebut dilepaskan sebagai balasan atas tewasnya dua sekutu dekat Iran, yaitu pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan seorang jenderal Iran.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengumumkan bahwa tanggapan Israel akan "mematikan, tepat, dan mengejutkan."

Dalam pernyataan resmi di Dewan Keamanan PBB, perwakilan tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menegaskan bahwa negaranya tidak menginginkan perang, namun sepenuhnya siap mempertahankan integritas teritorialnya.

"Iran berdiri siap untuk mempertahankan kedaulatannya dari segala agresi yang mengancam kepentingan vital dan keamanannya," ujar Iravani, seperti dikutip dari AFP.

Iran akan menggunakan haknya untuk membela diri sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional dan akan melaporkan setiap tindakan balasan yang sah kepada Dewan Keamanan PBB.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi. Foto: ATTA KENARE / AFP
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi. Foto: ATTA KENARE / AFP

Sebelum itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyatakan bahwa negaranya memang tidak menginginkan perang, tapi tidak akan gentar menghadapi konflik jika terpaksa.

"Kami tidak menginginkan perang, tapi kami siap menghadapi skenario apa pun," katanya kepada Al Jazeera.

Ketegangan ini terjadi di tengah konflik yang berkecamuk antara Israel dan Hamas, yang kini meluas menjadi kekerasan hingga Lebanon dalam beberapa pekan terakhir.

Iravani juga memperingatkan bahwa situasi di Lebanon sangat kritis.

"Lebanon berada di ambang kehancuran kemanusiaan, dan masyarakat internasional harus bertindak agar situasi ini tidak semakin memburuk," tambahnya.

Media files:
01hvfrwvcyt02x7n48nzayw52t.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar