Search This Blog

Konten TikTok: 'Daftar Sekolah Ribet Banget Sekarang, Mending yang Dulu'

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Konten TikTok: 'Daftar Sekolah Ribet Banget Sekarang, Mending yang Dulu'
Jun 13th 2024, 09:41, by Focus by kumparan, Focus by kumparan

@kumparan

Taufik (55), seorang office boy, pusing memikirkan sekolah SMP untuk putrinya yang baru lulus SD karena belum diterima di SMP negeri mana pun di Jakarta. Keluarganya memilih sekolah negeri karena gratis dan membantu ekonominya. Pendaftaran PPDB 2024 di Jakarta dimulai sejak 10 Juni, dan putri Taufik didaftarkan ke tiga SMP melalui jalur prestasi akademik dan nonakademik, namun ditolak karena nilainya di bawah dari pendaftar lainnya. Taufik menganggap PPDB tahun ini rumit dan lebih sulit dibanding sistem lama yang menggunakan nilai Ujian Nasional. Dia berharap sistem PPDB kembali seperti dulu. Taufik masih berharap putrinya bisa diterima di SMP negeri melalui jalur Afirmasi atau Zonasi yang akan dibuka pada akhir Juni. Jika tidak diterima, ia siap menyekolahkan putrinya di sekolah swasta. 📸: Dok. kumparan, Shutterstock/Ilustrasi, Antara. #focus #ppdb2024 #news #videonews #sekolah #ppdb #zonasi #sd #smp #sma #info #infoterkini #berita #beritaterkini #kumparan

♬ original sound - kumparan - kumparan
@kumparan

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji, mewanti-wanti terkait praktik kecurangan yang berpotensi terjadi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini. Mulai dari oknum guru yang memanfaatkan model jasa titipan (jastip) hingga beragam bentuk gratifikasi. "Salah satu hal penting yang mentrigger adalah kalau kita cermati kasus 2023, mulai dari jalur gratifikasi, bentuknya macam-macam, ya, ada yang model jual-beli kursi, kemudian numpang KK [Kartu Keluarga], ada sertifikat prestasi abal-abal, kemudian siswa titipan, kemudian ada pemalsuan data kemiskinan, kemudian manipulasi jarak zonasi, dan yang terakhir aplikasi error itu yang ternyata di lapangan tak sekadar error, tapi juga berdampak terhadap nama kemarin ada, kemudian setelah diperbaiki namanya hilang," ujar Ubaid. Dalam pantauan dan laporan yang diterima oleh JPPI, musim PPDB ini justru dimanfaatkan oleh oknum guru yang melakukan pemerasan terhadap orang tua siswa. "Ini ada model di oknum kepala sekolah di sekolah tertentu yang lapor kepada kami, itu dikumpulkan tuh orang tua, lalu dikasih tahu bahwa jumlah kursi di sekolah sini sama pendaftar itu enggak imbang. Karena enggak imbang, maka ada yang enggak lulus. Karena ada yang enggak lulus, maka jangan kecewa kalau enggak lulus," jelasnya. "Nah, [dibilang gurunya] 'kalau Bapak Ibu berani bayar sekian, maka kita usahakan nanti pas pengumuman, anak Bapak Ibu keluar namanya. Tapi, kalau Bapak Ibu enggak bisa bayar, ya enggak ada jaminan dari kami, ya terima saja kalau misalnya enggak lulus'. Itu ada oknum yang semacam itu," papar dia. 📸: Dok. kumparan/Agaton Kenshanahan, kumparan, Antara. #focus #ppdb2024 #news #videonews #sekolah #ppdb #zonasi #sd #smp #sma #info #infoterkini #berita #beritaterkini #kumparan

♬ original sound - kumparan - kumparan
@kumparan

Ada anak-anak yang alamatnya cuma 50 meter dari sekolah, bahkan 10 meter. Indah, ortu di Depok, galau gara-gara PPDB zonasi. Tahun 2024 ini, anak sulungnya daftar PPDB di dua SMP yang jaraknya 1,2 km dan kurang dari 3 km dari rumah. Tapi, karena banyak banget siswa yang tercatat tinggal dekat banget dari sekolah-sekolah itu, anaknya kepental. Di sekolah pertama, peringkat 1-3, rumahnya cuma 0,05 km dari sekolah, sementara peringkat 158 atau terakhir 0,75 km. Nah, di sekolah kedua, ada yang rumahnya bahkan cuma 0,01 km dari sekolah. "Apa iya di radius 0,75 km ada 158 orang yang daftar SMP semua?" kata Indah. Indah pun merasa daftar masuk sekolah lebih adil saat Ujian Nasional masih ada. Sebenarnya, kata dia, zonasi bukan gagasan yang buruk, asal pemerintah memastikan di setiap wilayah ada sekolah negerinya. #focus #ppdb2024 #news #svl #sekolah #ppdb #zonasi #sd #smp #sma #info #infoterkini #berita #beritaterkini #kumparan

♬ original sound - kumparan - kumparan

Media files:
01j00q11m9pc8vyn7yek2qm1he.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar