Search This Blog

Sakit Glaukoma, Abdurrahman Harus Rela Berhaji Sebagai Penyandang Tunanetra

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Sakit Glaukoma, Abdurrahman Harus Rela Berhaji Sebagai Penyandang Tunanetra
May 21st 2024, 06:27, by Masruroh, BASRA (Berita Anak Surabaya)

Abdurrahman (tengah).
Abdurrahman (tengah).

Abdurrahman (67), seorang jemaah haji tunanetra dari Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, merasa sangat bersyukur karena tahun ini ia bersama istrinya mendapat panggilan untuk menjadi tamu Allah ke Baitullah.

"Alhamdulilllah, tahun ini saya dan istri bisa menunaikan kewajiban rukun Islam ke-5, berhaji ke tanah suci," tuturnya, saat ditemui di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

Abdurrahman tidak menyangka jika ia harus berangkat haji dengan kondisi sebagai penyandang tuna netra.

"Pertama kali daftar haji dulu, tahun 2011, penglihatan saya masih normal. Namun sekitar 8 tahun lalu saya tidak bisa melihat karena sakit glaukoma," tutur bapak empat anak ini.

Meskipun dalam kondisi tidak bisa melihat, Abdurrahman tetap bersemangat dalam mempersiapkan kondisi fisiknya jelang berangkat haji.

"Setiap pagi saya jalan kaki tanpa menggunakan alas kaki, di depan rumah saya," ungkapnya.

Sakit Glaukoma, Abdurrahman Harus Rela Berhaji Sebagai Penyandang Tunanetra
www.garrya.com

Dia juga yakin semua yang terjadi dalam hidupnya adalah atas izin Allah SWT.

"Dalam kondisi tidak bisa melihat, Allah SWT masih memberikan saya kemampuan untuk datang ke Madinah dan Makkah. Suatu hal yang luar biasa bagi saya," tuturnya penuh haru.

Warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Kraton, Pasuruan ini menjelaskan jika ia bisa mendaftar haji dari hasil tabungan berjualan camilan kacang oven.

"Kebetulan, di rumah saya membuat cemilan kacang oven. Waktu masih sehat dulu, saya jual keliling pakai sepeda motor dan dititipkan ke toko-toko," kenangnya.

Dari penghasilannya itu, ia sisihkan sedikit demi sedikit untuk bisa mendaftar haji. Setelah ia tidak bisa melihat, Abdurrahman pun tidak bisa lagi berjualan keliling.

"Anak saya yang melanjutkan usaha saya," ujarnya.

Meskipun sudah tidak bisa melihat lagi, akan tetapi ada suatu waktu khususnya malam hari, ia bisa melihat meskipun samar.

"Kalau saya bangun salat malam, kadang saya bisa melihat air, gayung, ketika saya berwudhu," cerita kakek dari 12 cucu ini.

Dari situ, dia berharap semoga dia masih diberi kesembuhan dari sakit glaukomanya.

"Sekarang kalau jalan, saya harus dituntun. Alhamdulillah berangkat haji ini ada istri yang menemani," tukasnya.

Setelah menanti selama 13 tahun, pada 2024 ini Abdurrahman bisa berangkat haji dan tergabung dengan kloter 31. Abdurrahman dan istri terbang ke tanah suci pada Minggu (19/5) malam.

Ketika di tanah suci nanti, Abdurrahman akan berdoa untuk kesehatan dan keselamatan keluarganya.

Media files:
01hyc1d9zt2tma1mmg3zrmjm9b.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar