Search This Blog

Latar Belakang Pemerintahan Darurat dan Susunannya

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Latar Belakang Pemerintahan Darurat dan Susunannya
May 19th 2024, 21:33, by Berita Terkini, Berita Terkini

Ilustrasi Sebutkan Latar Belakang Pemerintahan Darurat, Foto: Unsplash/guvendemir.
Ilustrasi Sebutkan Latar Belakang Pemerintahan Darurat, Foto: Unsplash/guvendemir.

Setelah Indonesia merdeka, Kabinet Darurat atau disebut juga Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) sempat dibentuk. Sebutkan latar belakang pemerintahan darurat!

Singkatnya, berdirinya PDRI ini merupakan reaksi atas direbutnya Yogyakarta pada Agresi Militer Belanda II. Hal ini terjadi pada masa kepemimpinan Sjafruddin Prawiranegara pada 22 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949.

Sebutkan Latar Belakang Pemerintahan Darurat! Ini Penjelasannya

Ilustrasi Sebutkan Latar Belakang Pemerintahan Darurat, Foto: Unsplash/guvendemir.
Ilustrasi Sebutkan Latar Belakang Pemerintahan Darurat, Foto: Unsplash/guvendemir.

Sebutkan latar belakang pemerintahan darurat! Dikutip dari buku Pengantar Kewarganegaraan karya Husnatul Mahmudah (2023: 125), Kabinet Darurat atau PDRI dibentuk pada saat Agresi Militer Belanda II, setelah Ibu Kota Yogyakarta diambil alih oleh Belanda.

Pada saat Agresi Militer II, Soekarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir, serta Agus Salim memutuskan menyerah sehingga mereka ditangkap serta diasingkan oleh Belanda ke luar Jawa.

Sebelum ditangkap, Soekarno dan Hatta telah memberikan mandat kepada Syafruddin Prawiranegara yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Kemakmuran.

Mendengar kabar tersebut, pada tanggal 19 Desember, Syafruddin Prawiranegara bersama Kol. Hidayat, panglima tentara dan teritorium Sumatera segera mengunjungi Teuku Mohammad Hasan untuk berunding.

Dan kemudian Syafruddin Prawiranegara ditunjuk sebagai presiden untuk pemerintahan sementara di Bukittinggi pada 19 Desember 1948. Sesaat setelahnya mereka lantas berangkat ke Halaban, sebuah perkebunan teh di selatan Kota Payakumbuh.

Sejumlah tokoh pimpinan republik yang berada di Sumatera Barat berkumpul di Halaban pada 22 Desember 1948 yang menghadiri rapat antara lain oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara, Mr. T. M. Hassan, Mr. Sutan Mohammad Rasjid, Kolonel Hidayat, Mr. Lukman Hakim, Ir. Indratjahja, Ir. Mananti Sitompul, Maryono Danubroto, Direktur BNI Mr. A. Karim, Rusli Rahim dan Mr. Latif.

Dari perundingan tersebut terbentuklah Kabinet Darurat atau Pemerintahan Darurat. Dengan susunan sebagai berikut:

  1. Mr. Syafruddin Prawiranegara, Ketua PDRI/Menteri Pertahanan/ Menteri Penerangan/Menteri Luar Negeri ad interim

  2. Mr. Teuku Mohammad Hassan, Wakil Ketua PDRI/Menteri Dalam Negeri/Menteri PPK/Menteri Agama,

  3. Mr. Sutan Mohammad Rasjid, Menteri Keamanan/Menteri Sosial, Pembangunan, Pemuda,

  4. Mr. Lukman Hakim, Menteri Keuangan/Menteri Kehakiman,

  5. Ir. Mananti Sitompul, Menteri Pekerjaan Umum/Menteri Kesehatan,

  6. Ir. Indracaya, Menteri Perhubungan/Menteri Kemakmuran.

Sebenarnya, sebelum Soekarno dan Hatta tertangkap, mereka sudah terlebih dulu mengetik dua buah kawat atau pesan yang berisi:

  1. Memberi mandat kepada Menteri Kemakmuran Mr. Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk pemerintah darurat di Sumatra.

  2. Jika ikhtiar Sjafruddin gagal, maka mandat akan diberikan kepada Mr. A.A. Maramis untuk mendirikan pemerintah dalam pengasingan di New Delhi, India.

Namun, Sjafruddin tidak pernah menerima buah kawat atau pesan tersebut. Setelah beberapa bulan, Sjafruddin baru mengetahuinya.

Baca Juga: Sejarah dan Tanggal Peringatan Hari Bela Negara di Indonesia

Demikian pembahasan mengenai latar belakang Pemerintahan Darurat atau Kabinet Darurat yang dibuat setelah Agresi Militer IIDi masa ini, Indonesia dipimpin oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara. (Umi)

Media files:
01hy772xrp3ks4vsewr6tzr0bf.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar