May 21st 2024, 04:10, by Mirsan Simamora, kumparanNEWS
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Selasa (7/5/2024). Foto: kumparan
Wakil presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka sejauh ini belum menentukan kendaraan politik setelah tidak dianggap bagian dari PDIP lagi.
Hal itu berbeda dengan Bobby Nasution yang telah resmi menjadi kader Partai Gerindra dan mendaftar Cagub Sumut lewat Partai Gerindra, Senin (20/5).
Gibran mengaku belum bisa tentukan kendaraan politik. Ia lebih memilih fokus menjadi Wali Kota Solo.
"Biasa aja (belum gabung parpol). Yang jelas saat ini saya fokus untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai Wali kota Solo," ujar Gibran, Senin (20/5).
Dia mengaku memiliki hubungan baik dengan semua ketua umum parpol. Ia juga mengaku ada beberapa parpol yang menawari agar masuk partai.
"Untuk masalah partai, ya kami dekat dengan semua ketua umum. Merangkul semua ketum, bekerja sama dengan ketum yang nanti arahnya bermuara ke mana ya ditunggu saja. Ada beberapa (tawari masuk parpol)," katanya.
Dia tak menampik pentingnya punya kendaraan politik. Meski begitu, kepercayaan masyarakat dinilai di atas segelanya.
"Ya penting itu (gabung parpol), penting tapi yang lebih penting lagi kepercayaan warga. Kalau saya santai sekali lagi saat ini kita fokusnya menyelesaikan tugas sebagai wali Kota Solo," ujar dia.
Ia juga mengaku mendapat dukungan dari Presiden terpilih Prabowo Subianto yang memintanya fokus menyelesaikan tugasi sebagai wali kota.
"Perintah pak presiden terpilih menyelesaikan tugas yang ada sekarang. Ya banyaklah (menawari masuk parpol)," pungkasnya.
Diketahui, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, resmi pindah haluan dan menjadi kader Partai Gerindra. Ia mengaku sudah meminta izin kepada mertuanya, Presiden Jokowi, terkait keputusan ini.
"Ya, pasti sebagai orang tua kami, [saya] sebagai anak, pasti minta izin kepada orang tua," kata Bobby di Kantor DPD Gerindra Sumut, Senin (20/5).
Bobby juga sudah mengantongi kartu tanda anggota (KTA) dari Partai Gerindra. Ia menjelaskan, pilihannya jatuh kepada Gerindra bukan dibuat tanpa alasan. Salah satunya adalah karena ia memiliki visi yang sama dengan partai besutan Prabowo Subianto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar