Jan 25th 2024, 17:45, by Berita Terkini, Berita Terkini
Klasifikasi makhluk hidup selalu diperbarui seiring dengan penemuan terbaru. Ilmu yang mempelajari pengelompokan atau klasifikasi makhluk hidup disebut sebagai taksonomi. Jelaskan perkembangan sistem taksonomi tumbuhan!
Tidak banyak orang yang mengetahui perkembangan sistem taksonomi. Padahal sistem taksonomi tersebut sangat bermanfaat untuk mengelompokan jenis-jenis makhluk hidup.
Mengenal Taksonomi Tumbuhan
Bagi masyarakat yang menekuni ilmu biologi pasti sudah tidak asing dengan istilah taksonomi. Jika dilihat secara etimologi, istilah taksonomi berasal dari bahasa Yunani, yakni takson yang artinya kelompok atau uni dan nomos yang berarti hukum.
Dikutip dari buku Taksonomi Tumbuhan 1, Sasinggala (2023), istilah taksonomi diciptakan oleh A. P. de Candolle, seorang ahli tumbuhan bangsa Swiss di Herbarium Jenewa, yang artinya teori tentang klasifikasi tumbuhan (Rideng, 1989).
Taksonomi tumbuhan ini termasuk ke dalam cabang ilmu botani. Taksonom tumbuhan erat kaitannya dengan pengklasifikasian tumbuhan atau tanaman ke dalam kategori berdasarkan morfologi, genetik, hingga evolusioner.
Taksonomi merupakan ilmu yang memiliki banyak manfaat. Dengan adanya taksonomi, ilmuwan dapat menggolongkan, mengenali, serta mempelajari tumbuhan dengan lebih baik. Masih dalam buku dengan judul sama, menurut Sasinggala (2023), tujuan taksonomi tumbuhan adalah sebagai berikut.
Penemuan flora-flora di dunia
Memberikan sebuah metode identifikasi dan komunikasi yang tepat
Menghasilkan sistem klasifikasi yang terkait dan menyeluruh
Memberikan nama ilmiah yang benar pada setiap takson tumbuhan sesuai dengan aturan tata nama tumbuhan
Membuat keteraturan dan keharmonisan ilmu pengetahuan mengenai organisme, sehingga tercipta suatu sistem yang sederhana dan dapat digunakan orang lain
Ulasan Jawaban Jelaskan Perkembangan Sistem Taksonomi Tumbuhan
Lantas apa jawaban untuk soal "jelaskan perkembangan sistem taksonomi"? Berikut penjelasan singkatnya.
1. Tahun 1966
Arthur Cronquist yang merupakan ahli botani asal Amerika Serikat mengembangkan sistem klasifikasi tumbuhan menggunakan karakteristik morfologi. Sistem buatan Cronquist mencakup dua belas kelas yang terbagi menjadi subkelas dan juga ordo. Kelemahan sistem ini adalah sulit mengklasifikasikan tumbuhan yang berkaitan dengan filogenetik.
2. Tahun 1998
Ilmuwan mulai menggunakan analisis DNA untuk mempelajari hubungan filogenetik antara tumbuhan. Analisis DNA ini dapat mempermudah ilmuwan dalam mengkategorikan tumbuhan yang berdasarkan evolusi dan kesamaan genetik. Hasilnya adalah taksonomi dapat lebih terperinci dan akurat.
3. Tahun 2009
David G. Frodin, seorang ahli botani dari Selandia BAru mengembangkan sistem taksonomi yang lebih rinci dan akurat. Sistem buatannya mencakup penggunaan analisis genetik serta informasi filogenetik. Sistem ini mencakup tiga tingkatan, antara lain.
Demikian jawaban dari soal "jelaskan perkembangan sistem taksonomi". Adanya teknologi dan ilmu pengetahuan terbaru membuat sistem taksonomi tumbuhan juga semakin rinci dan akurat. (FAR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar