Jan 25th 2024, 17:54, by Angga Sukmawijaya, kumparanBISNIS
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA, Jahja Setiaatmadja menjelaskan tantangan bisnis bank di tahun politik. BCA harus menyalurkan kredit yang dibutuhkan bagi masyarakat serta menghadapi kebutuhan dunia usaha.
"Saya pikir tantangan yang dihadapi adalah bagaimana kita secara wajar menghadapi kebutuhan dunia usaha dan menyalurkan kredit yang memang dibutuhkan oleh masyarakat," ujar Jahja dalam konferensi pers BCA full year 2023 virtual, Kamis (25/1).
Jahja merinci kredit terbagi dua segmen, yaitu kredit bisnis dan individual. Menurut dia, credit individual seperti kredit pemilikan rumah (KPR) cenderung sensitif sehingga BCA menggelar berbagai event dengan penawaran suku bunga.
"KPR kita adakan promo interest diturunkan, KKB (kredit kendaraan bermotor) langsung melonjak tinggi karena kebutuhan memang masyarakat individual. Tapi untuk bisnis ada investasi modal kerja, modal kerja tergantung bisnis masing-masing. Kalau sales meningkat tentu penggunaan modal kerja kredit akan meningkat," jelas Jahja.
Jahja melanjutkan, bisnis BCA tidak berkembang terlalu tinggi di tahun politik namun juga tidak datar. Artinya, masih ada ekspektasi pertumbuhan bisnis saat tahun pemilu.
"Meskipun tahun 2024 ternyata tahun politik, padahal awal tahun Februari Juni kita sudah tahu presiden berikutnya. Jadi menurut saya, tidak sehebat kalau misalnya tidak ada pemilu. Tetapi boleh dikata cukup wajar, loan growth 10 persen industri," tutur Jahja.
"Tahun ini secara rata-rata 8-10 persen credit growth, tidak jauh jauh juga dengan sebelumnya," sambungnya.
BCA mencatatkan pertumbuhan total kredit naik 13,9 persen yoy menjadi Rp 810,4 triliun hingga akhir tahun 2023. Pertumbuhan kredit UKM menjadi yang tertinggi di segmen kredit bisnis yakni mencapai Rp 107,9 triliun.
"Ini sudah terefleksikan, di mana kuartal to kuartal BCA contohnya 5,8 persen. Dari 13,9 persen yoy kita naik di kuartal terakhir sekitar 5,8 persen, hampir seluruh kenaikan kredit itu terjadi di kuartal terakhir. Padahal kita tahu pemilu itu makin dekat," kata Jahja.
"Itu suatu tanda-tanda tidak terlampau besar, secara umum di industri. Dari BCA sendiri kita lihat bahwa demand untuk kredit itu cukup besar, boleh dilihat tahun 2023 kredit investasi lebih tinggi dari kredit modal kerja," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar