Aug 15th 2023, 18:18, by Ochi Amanaturrosyidah, kumparanNEWS
Ketua bidang Pemuda DPD Golkar DKI Jakarta, Rian Ernest, menilai keterbukaan informasi keuangan partai politik saat ini tak terlalu terbuka karena masih ada dana dari donatur. Kebanyakan donatur itu, kata Rian, tak ingin disebutkan namanya dalam laporan keuangan parpol.
"Kebanyakan parpol agak enggan untuk membuka laporan keuangannya karena jangan-jangan donatur mereka juga enggak mau dibuka. Pengalaman saya di Indonesia, setiap perusahaan itu pasti memberikan donasi kepada partai, yang beda itu dosisnya," ungkap Rian dalam diskusi ICW di Cikini, Jakarta, Selasa (15/8).
Untuk membuktikannya, Rian menyeletuk agar ICW mencoba membuat kuesioner anonim kepada pengusaha besar. Isinya adalah soal apakah mereka mau dibuka namanya dalam laporan keuangan partai.
"Kita iseng-iseng tanya. Teman-teman ICW atau teman-teman lain bikin saja kuesioner anonim, misalnya kepada pebisnis besar, 'Apakah anda mau, bersedia dibuka nama anda dalam laporan?' Pasti kan enggak ada [yang mau]," lanjutnya.
Rian juga menilai, budaya politik uang memang masih melekat dalam situasi politik di Indonesia. Tak cuma dari politisi atau parpol saja yang terlibat, tapi juga masyarakat atau pemilihnya.
"Jujur, saya sampaikan apa pun partainya, bisa saja mengelak. Tapi kultur iuran masih sedikit; dan kedua, tidak sesuai dengan real cost politik," ungkap Rian.
Sehingga, mantan politikus PSI itu berpikiran, keterbukaan informasi keuangan partai politik akan lebih bisa dilakukan jika dana parpol ditingkatkan. Sehingga mereka bisa mengurangi atau tak lagi menggunakan dana donatur.
"Seandainya saja mungkin negara bisa memberikan dana lebih kepada parpol, saya rasa parpol itu akan lebih sehat keuangannya," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar