Mar 14th 2023, 11:21, by Wisnu Prasetiyo, kumparanNEWS
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bicara soal pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo terkait program Presiden Jokowi. Hashim mengatakan, 99% program Jokowi sebetulnya adalah program Prabowo, termasuk proyek Ibu Kota Negara (IKN).
Hasto memandang pernyataan Hashim hanya klaim jelang pemilu. Menurutnya, program Jokowi jauh berbeda dari program Prabowo.
"Program nyata-nyata berbeda. Pak Prabowo sebagai calon presiden dan Pak Jokowi juga sebagai calon presiden. Kami (partai)-lah yang menyiapkan visi-misi bagi calon presiden termasuk membangun dari pinggiran, Indonesia sebagai poros maritim dunia, membangun konektografi dari seluruh pulau-pulau Indonesia melalui pembangunan infrastruktur," kata Hasto dalam pernyataannya dikutip kumparan, Selasa (14/3).
"Menjelang pemilu, klaim biasa dilakukan," imbuh dia.
Hasto melanjutkan, publik bisa melihat rekam jejak keputusan-keputusan politik PDIP sejak kongres pada tahun 2000, 2005, 2015, sampai 2019 yang sarat dalam program-program Jokowi. Ia mengungkap, banyak program Jokowi sesuai dengan arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Setiap diskusi Bapak Presiden Jokowi dipersiapkan Ibu Megawati, Ibu Mega menyampaikan seluruh garis-garis kebijakan politik sejak Bung Karno dan dilakukan Ibu Megawati," ungkap dia.
"Pemindahan Ibu kota sudah muncul sejak zaman Bung Karno. Dan dalam kajian disertasi saya di Unhan menemukan bukti-bukti historis itu. Bisa dilihat seluruh platform yang diperjuangkan Pak Jokowi memang senapas dengan platform PDIP," tambah dia.
Hasto tak sepakat apabila program IKN 'menyontek' dari Prabowo. Ia menekankan, sejarah membuktikan bahwa ide dasar pemindahan Ibu Kota sudah disuarakan zaman Bung Karno.
"Bagi PDIP yang penting rekam jejak sejarah dan bukti-bukti historis dari seluruh platform tersebut. Termasuk bagaimana membangun Indonesia yang berdaulat di bidang pangan. Ibu Mega sosok yang paling kokoh bicara dari hulu ke hilir program kedaulatan pangan dan kami jalankan secara konsisten," urai Hasto.
"Misalnya kami mengembangkan benih MSP (Mari Sejahterakan Petani) dengan produktivitas padi diatas 8 ton per hektar. Kami juga mengembangkan penggemukan sapi, dan kedelai," papar dia.
Ia menambahkan, itu semua menunjukkan konsistensi sikap PDIP dalam mendorong kebijakan kedaulatan pangan. Ada juga tercermin dalam kebijakan yang lain.
"Contohnya dalam politik luar negeri bebas aktif yang telah dilakukan sejak jaman Bung Karno, Ibu Mega dengan sangat baik. Bahkan dalam membangun kekuatan pertahanan jaman Ibu Megawati pengadaan Sukhoi, itu juga hasil kebijakan pertahanan jaman Ibu Mega," imbuh dia.
Sementara, Hashim juga mengungkit keberhasilan Jokowi yang disebut berkat dukungan Prabowo pada Pilgub 2012. Megawati justru dinilai mulanya mendukung Fauzi Bowo, bukan Jokowi.
Hasto membantah klaim tersebut. Ia menegaskan, Megawati sejak awal mendukung Jokowi.
"Informasi itu kami luruskan, karena sama sekali Ibu Mega tidak mendukung Pak Foke. Bahkan saat itu Mas Prananda Prabowo dan Pak (FX) Rudi yang sejak awal punya gagasan mendorong Pak Jokowi. Terutama dari Pak Rudi karena sejak awal wali kota PakRudi lah yang mengenalkan Pak Jokowi kepada Ibu Megawati," tandas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar