Search This Blog

Tiga Besar Pabrikan Jepang Ungkap Penyebab Pasar Otomotif Nasional Lesu

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Tiga Besar Pabrikan Jepang Ungkap Penyebab Pasar Otomotif Nasional Lesu
Jun 4th 2024, 06:00, by Sena Pratama, kumparanOTO

Booth Daihatsu di GIIAS 2023. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Booth Daihatsu di GIIAS 2023. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Tiga raksasa otomotif asal Jepang di Indonesia merespons mengenai performa penjualan mobil kuartal pertama, khususnya bulan April tahun ini yang sempat anjlok. Baik secara wholesales yang mana dari pabrik ke diler hingga retail atau dari diler ke konsumen.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada bulan keempat tahun ini asosiasi merekam penjualan wholesales sebanyak 48.637 unit alias turun 34,9 persen dibanding bulan Maret yang mampu mencatatkan angka 74.724 unit.

Sementara distribusi langsung ke konsumen pada April kemarin totalnya 58.779 unit atau melandai sebesar 28,3 persen dibanding periode selama bulan ketiga tahun ini yang berhasil terjual sebanyak 82.088 unit.

Marketing Director and Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani mengatakan, ada cukup banyak faktor yang terjadi selama bulan April hingga bulan-bulan sebelumnya seperti pemilihan presiden atau pilpres.

Daihatsu Ayla di IIMS 2024. Foto: Sena Pratama/kumparan
Daihatsu Ayla di IIMS 2024. Foto: Sena Pratama/kumparan

"Memang penurunan kuartal satu dialami beberapa faktor, ada pelemahan dalam pertumbuhan ekonomi yang terasa. Masih ada dampak terkait dengan pilpres, meski itu itu tidak secara langsung. Mereka menunggu kebijakan," buka Sri Agung di Bandung, Jawa Barat akhir pekan lalu.

Lebih lanjut, faktor-faktor lainnya seperti GDP selama bulan April disebutnya agak turun dibanding tahun lalu. Kemudian juga kebijakan kenaikan suku bunga atau BI Rate sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen, hingga kenaikan nilai mata uang USD terhadap rupiah.

"Inflasi kita baik-baik saja di level 3, tapi yang paling signifikan itu juga kenaikan (BI Rate) 0,25 persen membuat konsumen menunggu (kebijakan) kredit itu seperti apa. Termasuk di dalamnya mungkin yang menjadi pertimbangan pasar itu adalah adanya isu kenaikan dolar, jadi industri bergerak. Kurang lebih seperti itu kebijakan yang mungkin mempengaruhi daya beli," papar Sri Agung.

Libur Lebaran dan jumlah hari kerja yang lebih sedikit menjadi faktor pendukung lainnya soal lemahnya kinerja penjualan mobil baru di Tanah Air belakangan. Secara nasional, pasar mengalami penurunan 15 persen untuk penjualan retail Januari-April yang totalnya 289 ribu unit.

Toyota Calya dan Avanza di GIIAS 2023. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Toyota Calya dan Avanza di GIIAS 2023. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

"Market turun sekitar 15 persen, tapi Daihatsu turun 14 persen. Tapi kami berharap capaian pada kuartal kedua dan semester dua optimistis pasar lebih baik lagi," jelas Sri Agung.

Senada dengan Sri Agung, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy menambahkan, karena faktor-faktor tersebut membuat sebagian masyarakat menjadi lebih menahan diri untuk membeli kendaraan baru.

"Kondisi ini menyebabkan sebagian konsumen menahan untuk melakukan pembelian hingga situasi dinilai lebih stabil. Kami memiliki beberapa strategi seperti penawaran penjualan yang meringankan hingga memperluas jaringan layanan purna jual," kata Billy kepada kumparan.

Adapun, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy turut mengamini dinamika pasar otomotif empat bulan pertama tahun ini. Namun demikian, diakuinya pangsa pasar Toyota justru alami kenaikan.

Honda Brio di GIIAS 2023.  Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Honda Brio di GIIAS 2023. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

"Karena kalau kita lihat, meski secara angka penjualan Toyota sedikit terkoreksi, tetapi market share Toyota dari bulan Maret ke April 2024 meningkat sekitar 3 persen ke angka 31,3 persen untuk wholesales dan naik 1,5 persen ke 33,3 persen untuk retail sales," katanya kepada kumparan.

Hingga April 2024, Toyota masih memimpin pasar dengan raihan penjualan wholesales sebanyak 80.856 unit atau kuasai 30,7 persen pangsa pasar nasional. Sementara untuk retail totalnya mencapai 92.547 unit atau dengan pangsa pasar 32 persen.

Daihatsu menempati urutan kedua dengan mendulang angka 55.484 unit untuk wholesales atau meraup 21 persen pangsa pasar otomotif nasional. Sedangkan jumlah pengiriman dari diler ke konsumen, pabrikan telah mencetak angka 61.566 unit atau 21,3 persen.

Menutup tiga besar ada Honda yang sudah menyalurkan mobilnya dari pabrik ke diler sebanyak 32.677 unit atau berkontribusi 12,4 persen. Lalu, untuk angka retail telah didistribusi sebanyak 36.251 unit dengan pangsa pasar sebesar 12,5 persen.

***

Media files:
01h84jz37c8dben6xnajrzf1he.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar