Jun 9th 2023, 19:36, by Rachmadi Rasyad, kumparanNEWS
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemprov Jabar melakukan pengolahan air lindi atau cairan yang keluar dari sampah di Tempat Pengolahan Kompos (TPK) Sarimukti. Pengolahan itu bertujuan agar Sungai Ciganas dan Sungai Cipanauan yang ada di sekitar Tempat Pembungan Sampah (TPS) Sarimukti tidak tercemar.
Kepala DLH Pemprov Jabar, Prima Mayaningtyas, mengatakan upaya jangka pendek yang dilakukan yakni dengan cara mengalihkan aliran sungai yang sudah tercampur lindi sehingga dapat langsung masuk ke Instalasi Pengolahan Leachate (IPL).
"Upaya lain yang telah dilakukan untuk peningkatan operasi IPL sebagai langkah untuk memenuhi baku mutu, di antaranya penambahan aktivator pada kolam stabilisasi, kolam anaerobik dan aerobik," kata dia melalui keterangannya pada Jumat (9/6).
Kemudian, langkah lainnya yakni dengan menguras kolam aerobik dan anaerobik, memperbaiki mesin pipa dan pompa blower, perbaikan mesin aerator dan blower, hingga penggantian media filtrasi.
Prima juga mengingatkan agar pemerintah di tingkat kabupaten dan kota mengurangi sampah dari sumbernya demi mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPK Sarimukti.
"Selain itu dapat mengurangi biaya pengangkutan dan pemrosesan akhir sampah," ucap dia.
Pengolahan air lindi
Tahap pengolahan air lindi mulanya dioperasikan secara gravitasi dengan sistem konvensional secara biologis.
Air lindi dari kolam stabilisasi dialirkan ke kolam anaerobik. Lalu, air lindi dialirkan ke kolam aerobik 1 dan 2 dengan penambahan oksigen menggunakan blower dan aerator.
Kemudian dilanjutkan ke kolam sedimentasi dan kolam filtrasi (land treatment). Terakhir, proses berada unit cascade sebagai unit pengolahan secara fisik sebelum air lindi dialirkan ke badan air penerima.
"Pada saat ini telah memasuki tahap pemeliharaan dengan melakukan upaya uji coba (komisioning) untuk menentukan sistem operasi dan penggunaan bahan-bahan biologi kimia yang optimal," ujar dia.
Prima menyebut IPL TPK Sarimukti direncanakan mengolah lindi dengan kapasitas maksimal 6 hingga 8 liter per detik dengan jumlah sampah yang ditimbun sebesar 1.200 ton per hari. Diperuntukkan untuk tiga kota dan kabupaten yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat.
Namun, pada tahun 2016, pemerintah Kabupaten Bandung turut menggunakan TPK Sarimukti dikarenakan TPA Babakan yang terletak di Desa Arjasari Kecamatan Ciparay ditutup oleh warga.
"Total kapasitas zona penimbunan di TPK Sarimukti (zona 1 sampai 4) sebesar 1.962.637 m³ dan harus ditutup pada tahun 2017 namun kenyataannya sampai saat ini TPK Sarimukti masih harus dioperasikan dengan total sampah yang tertimbun sebesar 15.494.994 m³ atau telah melebihi kapasitas sebesar 785 persen," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar